Bahan Pakaian yang Cocok saat Naik Gunung

Naik gunung bukan hanya soal fisik yang kuat, tetapi juga tentang persiapan yang matang—termasuk dalam memilih pakaian. Bahan pakaian yang digunakan saat mendaki memiliki peran penting untuk menjaga kenyamanan, suhu tubuh, dan keselamatan pendaki. Salah memilih bahan bisa membuat tubuh mudah basah, kedinginan, bahkan meningkatkan risiko hipotermia. Karena itu, memahami jenis bahan pakaian yang tepat sangatlah penting bagi siapa pun yang akan mendaki gunung.

Kriteria Bahan Pakaian untuk Naik Gunung

Sebelum memilih jenis bahan, ada baiknya memahami kriteria bahan pakaian yang ideal untuk aktivitas mendaki. Beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain:

• Ringan dan mudah dibawa, agar tidak membebani saat perjalanan panjang.

• Cepat kering dan menyerap keringat, sehingga tubuh tetap nyaman meski berkeringat.

• Memberikan kehangatan namun tetap breathable, agar suhu tubuh stabil tanpa rasa pengap.

• Tahan terhadap cuaca ekstrem, seperti angin, hujan, atau suhu rendah di puncak gunung.

Jenis Bahan yang Cocok untuk Naik Gunung

1. Polyester

Polyester adalah bahan yang paling banyak digunakan untuk pakaian outdoor. Bahannya ringan, cepat kering, dan tahan lembap, sehingga ideal untuk kaos dalaman atau lapisan tengah. Namun, bahan ini bisa menyimpan bau jika dipakai terlalu lama tanpa dicuci.

2. Nilon (Nylon)

Bahan nilon terkenal kuat dan tahan air. Ia juga tidak mudah robek, membuatnya cocok untuk jaket windbreaker atau celana luar. Selain itu, nilon memberikan perlindungan yang baik terhadap angin dan hujan ringan.

3. Fleece

Fleece merupakan bahan sintetis yang lembut dan hangat, sering digunakan untuk lapisan tengah (mid layer). Meskipun ringan, fleece mampu menahan panas tubuh dengan baik, cocok digunakan saat suhu mulai turun di malam hari atau di dataran tinggi.

4. Wool (Merino Wool)

Wool, khususnya jenis merino wool, sangat disukai pendaki karena kemampuannya menjaga kehangatan meskipun dalam kondisi lembap. Selain itu, wool juga bersifat alami, tidak mudah bau, dan nyaman dipakai sebagai kaos dalaman atau kaus kaki.

5. Gore-Tex

Gore-Tex merupakan bahan teknologi tinggi yang dirancang untuk tahan air sekaligus tetap breathable. Jaket atau celana berbahan Gore-Tex sangat efektif untuk melindungi tubuh dari hujan dan angin di gunung tanpa membuat gerah.

6. Spandex atau Elastane

Spandex dikenal dengan kelenturannya. Bahan ini sering digunakan pada pakaian lapisan pertama (base layer) atau celana dalam olahraga karena sangat nyaman dan mengikuti bentuk tubuh.

Bahan yang Sebaiknya Dihindari

Salah satu bahan yang paling tidak disarankan untuk dipakai mendaki adalah katun (cotton). Meskipun nyaman dipakai sehari-hari, katun mudah menyerap air dan sangat lama kering. Ketika basah karena keringat atau hujan, bahan ini bisa membuat tubuh terasa dingin dan lembap—situasi yang berisiko di gunung, terutama di daerah bersuhu rendah.

 Tips Memilih dan Mengombinasikan Lapisan Pakaian

Pendaki berpengalaman biasanya menerapkan sistem tiga lapisan pakaian, yaitu:

1. Base Layer (Lapisan Dasar): berfungsi menyerap keringat dari kulit. Gunakan bahan polyester atau merino wool.

2. Mid Layer (Lapisan Tengah): berfungsi menjaga kehangatan tubuh. Gunakan fleece atau wool.

3. Outer Layer (Lapisan Luar): berfungsi melindungi dari angin dan hujan. Pilih bahan nilon atau Gore-Tex yang tahan air dan angin.

Selain itu, pastikan menyesuaikan bahan dengan kondisi gunung yang akan didaki. Gunung dengan suhu ekstrem tentu membutuhkan bahan yang lebih tebal dan tahan cuaca dibanding gunung dengan suhu sedang.

Pemilihan bahan pakaian yang tepat adalah salah satu kunci kenyamanan dan keselamatan saat mendaki gunung. Dengan mengenakan pakaian berbahan ringan, cepat kering, hangat, dan tahan cuaca, pendakian akan terasa lebih nyaman dan aman. Kombinasi lapisan pakaian yang sesuai juga membantu tubuh tetap hangat tanpa kepanasan, membuat perjalanan menuju puncak menjadi pengalaman yang menyenangkan dan berkesan.