Protein merupakan salah satu makronutrien penting yang dibutuhkan tubuh untuk membangun dan memperbaiki jaringan, memproduksi enzim, hormon, serta menjaga fungsi sistem imun. Kekurangan protein dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan, penurunan massa otot, hingga gangguan sistem kekebalan tubuh. Sebaliknya, asupan protein yang berlebihan dalam jangka panjang juga bisa membebani ginjal dan meningkatkan risiko gangguan metabolik tertentu.
Oleh karena itu, kitaswara.com akan menjelaskan pentingnya bagi kita untuk mengetahui bagaimana cara menghitung kebutuhan protein yang tepat sesuai kondisi masing-masing.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Protein
Kebutuhan protein tiap individu bisa berbeda-beda, bergantung pada beberapa faktor, seperti:
-
Usia: Anak-anak, remaja, dan orang lanjut usia memiliki kebutuhan yang berbeda.
-
Jenis kelamin: Pria umumnya membutuhkan protein lebih banyak dibanding wanita.
-
Berat badan: Semakin besar berat badan, semakin besar pula kebutuhan proteinnya.
-
Aktivitas fisik: Semakin tinggi tingkat aktivitas, kebutuhan protein juga meningkat.
-
Kondisi kesehatan: Wanita hamil, menyusui, atau orang dalam masa pemulihan penyakit memerlukan protein lebih banyak.
Standar Umum Kebutuhan Protein
Menurut rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Kementerian Kesehatan Indonesia, kebutuhan protein dasar untuk orang dewasa sehat adalah sekitar 0,8 gram per kilogram berat badan per hari.
Sebagai contoh, seseorang dengan berat badan 60 kg memerlukan:
Namun, angka ini hanya acuan dasar. Kebutuhan sebenarnya bisa lebih tinggi tergantung tingkat aktivitas dan kondisi tubuh.
Cara Menghitung Kebutuhan Protein Pribadi
Berikut langkah-langkah sederhana untuk menghitung kebutuhan protein Anda:
Langkah 1: Menimbang Berat Badan
Gunakan berat badan Anda dalam satuan kilogram (kg).
Langkah 2: Menentukan Tingkat Aktivitas
Tingkat Aktivitas | Kebutuhan Protein (gram/kg BB) |
---|---|
Tidak aktif (sedentari) | 0,8 – 1,0 |
Aktif ringan | 1,2 – 1,4 |
Aktif sedang | 1,4 – 1,6 |
Atlet atau latihan intens | 1,6 – 2,2 |
Langkah 3: Menghitung Kebutuhan Protein Harian
Rumus dasar:
Contoh Perhitungan
Mari kita lihat beberapa contoh:
-
Orang Dewasa Sedentari
Berat badan: 60 kg
Aktivitas: Minim olahraga
Kebutuhan protein: 60 kg x 0,8 = 48 gram/hari -
Orang yang Aktif Olahraga Ringan
Berat badan: 70 kg
Aktivitas: Olahraga 2-3 kali seminggu
Kebutuhan protein: 70 kg x 1,3 = 91 gram/hari -
Atlet atau Binaragawan
Berat badan: 75 kg
Aktivitas: Latihan intens 5-6 kali seminggu
Kebutuhan protein: 75 kg x 2,0 = 150 gram/hari
Sumber Makanan Kaya Protein
Untuk memenuhi kebutuhan protein harian, Anda bisa mengonsumsi berbagai jenis makanan berikut:
Protein Hewani:
-
Daging merah (sapi, kambing)
-
Daging ayam
-
Ikan dan seafood
-
Telur
-
Susu dan produk olahannya (yogurt, keju)
Protein Nabati:
-
Tahu dan tempe
-
Kacang-kacangan (kacang tanah, kedelai, kacang merah)
-
Biji-bijian (chia seed, flaxseed)
-
Produk olahan nabati lainnya (susu kedelai, edamame)
Tips Memenuhi Kebutuhan Protein
-
Variasikan sumber protein: Gabungkan protein hewani dan nabati untuk asupan nutrisi seimbang.
-
Sebar asupan protein sepanjang hari: Konsumsi protein di setiap waktu makan agar penyerapan optimal.
-
Perhatikan asupan keseluruhan: Jangan hanya fokus pada protein, pastikan juga cukup serat, vitamin, dan mineral.
Menghitung kebutuhan protein secara tepat penting untuk menjaga kesehatan, memperbaiki jaringan tubuh, dan mendukung aktivitas fisik. Sesuaikan kebutuhan protein dengan kondisi tubuh, aktivitas harian, serta kondisi kesehatan Anda. Jika ragu, sebaiknya konsultasikan dengan ahli gizi atau tenaga kesehatan profesional.