Tidak banyak yang mengetahui kenapa langit warna biru. Biasanya, beberapa orang menerka jika biru sebagai refleksi warna air laut.Walau sebenarnya, langit warna biru mempunyai argumen tertentu. Dikutip dari nasa.gov, langit warna biru satu diantaranya karena ada hubungan di antara partikel pada udara dan cahaya matahari
Udara terdiri dari beberapa pertikel seperti oksigen, debu, uap air, sampai nitrogen. Semuanya akan bereaksi dengan sinaran sinar matahari. Cahaya matahari yang terpancar terbagi dalam radiasi dan gelobang elektromagnetik. Saat masuk ke atmosfer bumi, warna yang bisa ketangkap adalah Merah, Jingga, Kuning, Hijau, Biru, Nila, dan Ungu (MeJikKuHiBiNiU).
Warna biru jadi menguasai karena biru sebagai sinar bergelombang pendek. Saat berjumpa dengan partikel gas super kecil pada udara, spektrum warna bergelombang pendek seperti biru, nila, dan ungu akan menyebar ke semua arah. Hal itu yang mengakibatkan mata manusia lebih menguasai tangkap warna biru di langit. Disamping itu dengan alami mata juga manusia lebih gampang tangkap warna biru dibanding warna yang lain.
Awan Berwarna Putih
Sedangkan Pemunculan awan kerap dipandang serupa dengan kapas sebab tampak halus dan memiliki warna putih waktu langit lagi ceria. Akan tetapi, kadang-kadang awan memiliki warna gelap, seperti waktu hujan dapat turun.
Sehingga apa sebabnya awan memiliki warna putih?warna putih di awan barangkali datang dari gabungan panjang sinar gelombang.
Sinar tiba pada banyak panjang gelombang yang lain dan semasing punyai warna yang sedikit tidak sama juga.Pada kondisi khusus, panjang gelombang bisa terpisahkan, misalkan atmosfer Bumi yang condong menebarkan sinar memiliki warna biru, sementara itu panjang gelombang yang lain melintasi garis lempeng.
Mengakibatkan, langit terlihat memiliki warna biru sebab terbagi dalam sinar yang menebar dan tersebarkan. Terus, mengapa kita memandang awan memiliki warna putih?
Cahaya matahari tampak berwarna lebih keemasan, disebabkan panjang gelombang sinar biru yang sudah disaring dan dikatakan dengan hamburan Rayleigh.Sebetulnya, di saat lagi memandang awan, sinar yang disaksikan terbagi dalam sinar warna merah, biru, kuning, oranye dan hijau.Akan tetapi, kita tidak bisa memandang warna semuanya sinar itu sebab mereka tampak di mata dari tempat yang serupa.
Maka, di saat semuanya panjang gelombang yang ditebarkan oleh awan bersatu, gelombang dapat tampil menjadi sinar memiliki warna putih di saat sentuh mata manusia. Berikut ini argumen mengapa awan memiliki warna putih, seperti waktu kita saksikan di langit yang ceria.
Awan kadang-kadang memiliki warna gelap
Terus, bagaimana warna awan dapat menjadi abu-abu dan gelap di saat lagi hujan?Warna abu-abu dan gelap di awan hujan dipicu aspek ketebalan dan tingginya, dikutip dari Live Science.
Awan bertambah tebal dan padat karena bertambah banyak tetes air dan kristal es yang disatukan.Karena itu, kian tebal awan, makin bertambah sinar yang ditebarkan dan makin berkurang sinar yang lain bisa menembusnya.
Warna abu-abu dan gelap dari awan hujan ditambah lagi oleh aspek partikel di sisi bawah awan hujan yang tak banyak memiliki sinar untuk ditebarkan ke mata.Effect ini lantas kian diterangkan dengan kian besarnya tetes air yang dipunyai awan hujan.Akan halnya pada intinya, awan terjadi dari udara yang penuh beserta air berbentuk gas atau yang dikatakan uap air.
Di saat udara di dekat tanah memanas, mereka dapat naik bersama uap. Kian tinggi udara naik ke langit, dapat kian dingin dan sebabkan uap air mengembun jadi debu atmosfer dari gunung berapi, knalpot kendaraan dan sumber lain.Tetes air yang dibuat besera kristal es masuk dan membuat awan.