Amalan Rasulullah di Malam Lailatul Qadar
A. I’tikaf
Rasulullah SAW senantiasa melakukan I’tikaf di masjid pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan. I’tikaf adalah berdiam diri di masjid dengan tujuan semata-mata untuk beribadah kepada Allah SWT, memperbanyak dzikir, doa, membaca Al-Qur’an, serta memperbaiki hubungan dengan-Nya. Tujuan utama I’tikaf adalah memfokuskan diri pada ibadah dan menghindari aktivitas duniawi yang dapat mengalihkan perhatian dari Allah.
Di malam Lailatul Qadar, Rasulullah memperbanyak berbagai bentuk ibadah, di antaranya:
- Shalat Malam (Qiyamul Lail): Rasulullah menghidupkan malam-malamnya dengan melaksanakan shalat malam, yang disertai dengan kekhusyukan dan ketundukan hati.
- Membaca Al-Qur’an: Beliau memperbanyak tilawah Al-Qur’an sebagai bentuk mendekatkan diri kepada Allah.
- Berdzikir dan Beristighfar: Rasulullah tidak pernah lalai dalam mengingat Allah dan memohon ampunan dari-Nya.
- Doa Khusus: Salah satu doa yang diajarkan oleh Rasulullah ketika malam Lailatul Qadar adalah:
“Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni.” (Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun, menyukai ampunan, maka ampunilah aku.)
Pada malam Lailatul Qadar, Rasulullah SAW sangat bersungguh-sungguh dalam ibadah. Hal ini diungkapkan dalam istilah syaddu mi’zar yang berarti mengencangkan ikat pinggang. Ungkapan ini memiliki arti meninggalkan urusan duniawi dan memperbanyak ibadah. Beliau lebih fokus, khusyuk, dan sepenuh hati dalam mendekatkan diri kepada Allah pada malam-malam tersebut.
Rasulullah SAW juga mengajak keluarganya untuk menghidupkan malam-malam Lailatul Qadar dengan berbagai bentuk ibadah. Beliau memberikan contoh dengan mengingatkan istri-istri dan anggota keluarganya agar turut serta dalam mencari kemuliaan malam tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa Lailatul Qadar bukan hanya kesempatan pribadi, tetapi juga ajakan bagi keluarga untuk meraih keberkahan bersama.
- Mendapatkan Keutamaan Malam Lailatul Qadar: Dengan menghidupkan malam ini, diharapkan seseorang memperoleh keberkahan dan pahala yang lebih baik dari seribu bulan.
- Meningkatkan Kedekatan dengan Allah: Beribadah dengan sungguh-sungguh membuat seseorang semakin dekat dengan Sang Pencipta.
- Menguatkan Keimanan dan Ketakwaan: Amalan Rasulullah menjadi teladan dalam meningkatkan kualitas ibadah dan ketakwaan.
- Meneladani Sunnah Rasulullah: Dengan mengikuti apa yang dicontohkan Rasulullah, seseorang akan lebih terarah dalam menghidupkan malam-malam Lailatul Qadar.