Web Analytics Made Easy - Statcounter

10 Cara Anda Dapat Meningkatkan Keterampilan Mendengarkan Anak Anda

Sebagai seorang anak tumbuh ia mengalami perubahan perilaku yang tak terhitung banyaknya yang membutuhkan bimbingan dari orang tua untuk mengarahkan dia di jalan yang benar. Intervensi orang tua selama tahun-tahun perkembangan anak membentuk perilaku, komunikasi, dan perilaku sosial anak.

Selama tahap awal ketika anak tidak menyadari rasa benar dan salah, dia akan melakukan apa yang tampak mudah baginya. Entah itu berlarian dan membuat suara tanpa alasan, menarik dan melempar barang ke orang lain, atau bahkan memukul atau meninju anak lain tanpa alasan, anak-anak cenderung melakukan dan mengulangi aktivitas yang mereka sukai. Hal ini menjadi tantangan besar bagi orang tua.

Ketika anak tidak mendengarkan, orang tua jelas akan marah tetapi situasi yang sebenarnya mengharuskan Anda bersikap lembut dan baik kepada anak dan membuat mereka memahami perilaku yang pantas.

Idealnya, anak harus duduk dan mendengarkan apa yang orang lain katakan, fokus padanya dan kemudian bertindak berdasarkan itu.
Namun, dalam kehidupan nyata, orang tua melalui banyak hal untuk membuat anak-anak mereka mendengarkan mereka.

Secara biologis, keterampilan mendengarkan seorang anak berkembang setelah perkembangan propriosepsi dan indra vestibular dalam dirinya. Perkembangan ini biasanya terjadi sebelum usia enam tahun. Sedangkan proprioception adalah kemampuan tubuh untuk merasakan gerakan, tindakan, dan lokasi, sensasi vestibular mengarahkan gerakan dan rasa keseimbangan kita.

Secara sosial, keterampilan mendengarkan seorang anak bergantung pada suasana keluarga dan perasaan anggota keluarga di mana mereka tumbuh.

Ada beberapa faktor di balik ini, kebanyakan dari mereka berpusat pada pemahaman orangtua. Orang tua begitu sibuk menjadi orang tua sehingga mereka lupa bahwa mereka sedang berurusan dengan seorang anak yang tidak memiliki pemahaman tentang urusan duniawi.
Cara pengasuhan yang disesuaikan dalam pikiran orang tua baru menghalangi mereka untuk bersikap lembut dan lembut terhadap anak.

Baca Juga  Destinasi Wisata Gratis di Malang yang Memanjakan Wisatawan

Pengasuhan anak sekolah tua sering kali berfokus pada ketangguhan dan kekejaman terhadap anak-anak; Mereka pikir ini membantu anak untuk memahami perbedaan antara benar dan salah.

Saat anak Anda tantrum tanpa memperhatikan Anda, berikut beberapa hal yang perlu Anda lakukan:

1. Pergi ke anak Anda dan turun ke levelnya: Ketika anak Anda tidak mendengarkan Anda dan terus melakukan kerusakan, pergilah ke dia dan turun ke levelnya. Anda bisa duduk atau jongkok dengan anak dan berbicara dengannya. Berada pada ketinggian yang sama membantu reaksi. Dengan cara ini anak akan berkomunikasi dengan Anda dengan mudah.

2. Lakukan kontak mata: Saat berbicara dengan bayi, lakukan kontak mata. Hal ini sangat efektif. Mendapatkan perhatian bayi melalui kontak mata menunjukkan bahwa Anda telah menarik perhatian bayi. Hal ini juga menanamkan rasa aman, rasa hormat dan iman. Jadi apapun yang Anda katakan, duduk dan melakukan kontak mata pasti akan berpengaruh pada anak Anda.

3. Jangan kehilangan kesabaran: Jangan kehilangan kesabaran sampai Anda memusatkan perhatian anak pada diri Anda sendiri. Tetap tenang dan berbicara dengan anak. Begitu Anda kehilangan kesabaran, anak mungkin marah atau ketakutan dan berpaling dari Anda.

4. Bawa rasa humor: Humor dapat mencerahkan situasi apa pun. Jika Anda merasa bayi Anda gugup atau akan menangis selama interaksi tatap muka, cerahkan momen itu dengan lelucon.

5. Ajari anak keterampilan komunikasi: Saat Anda bersama anak, ajari dia keterampilan komunikasi yang penuh hormat dan yang dibenci orang. Jelaskan kepada anak dengan contoh kejadian di mana dia telah menunjukkan perilaku hormat dan di mana dia tidak.

Baca Juga  Inilah Mengapa Anda Membutuhkan Serum Kulit Kepala

6. Buatlah interaksi singkat: Ingat, Anda berurusan dengan balita, bukan anak kuliah! Rentang perhatian anak kecil sangat terbatas. Semakin pendek dan sederhana interaksi, semakin baik anak akan memahaminya.

7. Menghargai: Ketika Anda berbicara dengan seorang anak kecil tentang perilaku buruk, hadapi dia dengan contoh perilaku yang baik dan hargai anak itu di mana pun dia telah menunjukkan perilaku yang baik. Dengan cara ini anak memahami konsep benar dan salah dengan cara yang lebih baik.

8. Penggunaan gerak tubuh: Ada tata krama tertentu yang khusus untuk gerak tubuh, misalnya menggambar wajah konyol. Saat mendiskusikan hal ini dengan anak, manfaatkan gerakan jahat ini dan beri tahu anak untuk tidak melakukannya lagi.

9. Dapatkan pendapat anak: Jangan membuatnya hanya interaksi satu lawan satu. Biarkan anak Anda berbicara. Dengarkan apa yang anak katakan. Jika anak tidak berbicara, ajukan pertanyaan kepadanya. Ini akan menghapus banyak pertanyaan seperti apakah anak Anda memahami semua yang Anda katakan dan apakah perilakunya merupakan pembalasan atas jenis perilaku aneh yang dia lihat atau tunjukkan dalam keluarga.

10. Bersikap Kekanak-kanakan: Anak-anak suka bersenang-senang. Cobalah teknik kekanak-kanakan seperti bernyanyi, bermain dan berbisik di telinga. Metode yang menyenangkan ini akan secara aktif menerima ajaran Anda.