Setelah terinfeksi COVID-19, banyak orang mungkin mengalami gangguan pernapasan yang berbeda-beda. Beberapa orang mungkin mengalami gejala ringan, sementara yang lain dapat mengalami komplikasi yang lebih serius. Terlepas dari tingkat keparahan infeksi, tanda paru-paru yang belum sepenuhnya pulih setelah COVID-19 dapat terjadi pada orang yang telah pulih dari virus ini.
Pada kasus COVID-19, virus menyerang sistem pernapasan dan paru-paru menjadi organ yang paling terpengaruh. Virus ini dapat merusak jaringan paru-paru dan menyebabkan inflamasi yang dapat membuat proses pernapasan terganggu. Beberapa gejala pernapasan yang mungkin dialami setelah pulih dari COVID-19 meliputi:
- Kesulitan bernapas atau sesak napas
- Batuk yang berkelanjutan
- Rasa sakit atau tekanan di dada
- Suhu tubuh yang meningkat
- Kelelahan yang berlebihan
- Mengi atau suara napas yang berdengung
- Sakit tenggorokan
- Hidung tersumbat atau keluarnya lendir dari hidung
- Nyeri kepala
Untuk memastikan kondisi paru-paru Anda sudah pulih sepenuhnya dari COVID-19, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter atau ahli paru-paru. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan tes untuk menentukan tingkat keparahan dan kondisi paru-paru Anda. Beberapa tes yang mungkin dilakukan oleh dokter meliputi:
- Tes fungsi paru-paru (spirometri): Tes ini akan mengukur volume udara yang dapat Anda hirup dan keluarkan dari paru-paru Anda serta kemampuan Anda untuk bernapas.
- CT scan: Tes ini akan memberikan gambaran detail dari paru-paru Anda untuk memastikan tidak ada kerusakan atau inflamasi yang masih terjadi.
- Tes darah: Tes ini akan memeriksa kadar oksigen dan karbon dioksida dalam darah Anda untuk menentukan apakah paru-paru Anda dapat menghasilkan oksigen yang cukup untuk tubuh Anda.
Selain perawatan yang disebutkan sebelumnya, terdapat beberapa perawatan tambahan yang mungkin direkomendasikan oleh dokter untuk membantu memulihkan tanda paru-paru yang belum sepenuhnya pulih setelah COVID-19, antara lain:
- Latihan pernapasan: Latihan pernapasan akan membantu menguatkan otot-otot pernapasan dan meningkatkan kemampuan paru-paru Anda dalam bernapas. Latihan pernapasan dapat dilakukan dengan bantuan ahli terapi pernapasan.
- Diet sehat: Konsumsi makanan yang sehat dan bergizi dapat membantu meningkatkan kondisi paru-paru Anda dan mempercepat pemulihan. Makanan yang kaya akan antioksidan, seperti buah-buahan dan sayuran, dapat membantu mengurangi inflamasi di dalam tubuh.
- Istirahat yang cukup: Istirahat yang cukup sangat penting untuk membantu tubuh memulihkan diri dari infeksi dan mengurangi stres yang dapat mempengaruhi kondisi paru-paru.
- Hindari paparan asap rokok dan polusi udara: Asap rokok dan polusi udara dapat merusak paru-paru dan memperburuk kondisi pernapasan. Hindari paparan asap rokok dan polusi udara dengan cara tidak merokok dan menghindari tempat-tempat yang berpolusi tinggi.
- Vaksinasi: Vaksinasi COVID-19 sangat penting untuk mencegah terjadinya infeksi ulang dan melindungi paru-paru dari kerusakan lebih lanjut. Selain vaksin COVID-19, dokter juga mungkin merekomendasikan vaksinasi untuk penyakit lain yang dapat mempengaruhi kondisi pernapasan, seperti influenza.
Penting untuk diingat bahwa pemulihan dari COVID-19 dapat memakan waktu yang berbeda-beda untuk setiap orang, tergantung dari tingkat keparahan infeksi dan kondisi kesehatan masing-masing individu. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika Anda mengalami gejala pernapasan yang berkelanjutan atau jika Anda khawatir dengan kondisi paru-paru Anda. Selalu jaga kesehatan Anda dengan cara menjaga pola makan yang sehat, berolahraga secara teratur, dan menghindari kebiasaan yang dapat merusak kesehatan paru-paru Anda.