Web Analytics Made Easy - Statcounter
Meninggalkan Model Hidup Konsumtif Dengan 3 Hal Ini

Meninggalkan Model Hidup Konsumtif Dengan 3 Hal Ini

Di zaman globalisasi ini, kondisi sering mewajibkan kita agar bisa menyesuaikan dalam ikuti perubahan jaman. Dari tahun ke tahun, mengembangnya tehnologi yang makin hebat dan cukup cepat ini juga menuntut kita untuk tingkatkan daya membeli.

Mempunyai daya membeli merupakan hal yang pantas untuk disyukuri. Tetapi, dengan mempunyai daya membeli ini tidak berarti kamu dapat menghamburkan uang kamu dengan menghabiskannya untuk beli beberapa barang yang kamu harapkan terlalu berlebih. Memiliki sifat konsumtif akan mengakibatkan pemborosan yang nanti akan bikin rugi kamu.

Apakah itu pola hidup konsumtif? Dan bagaimana cara kita menghindar sikap itu? Baca jawabnya dalam artikel ini!

Style Hidup Konsumtif
Pola hidup konsumtif sebagai pola hidup di mana seorang yang terlalu berlebih beli satu barang atau jasa dengan memprioritaskan kemauannya dibanding keperluannya dan secara ekonomi akan mengakibatkan pemborosan.

Ciri-ciri Style Hidup Konsumtif

Siapa nih, yang menyukai gengsian? Selainnya mempunyai gengsi yang tinggi, beberapa ciri pola hidup konsumtif ialah saat seorang secara terus-terusan selalu usaha untuk ikuti trend.

Kemauan ikuti trend ini dapat karena dari 2 factor, yakni factor intern yang di mana kamu selalu memiliki rasa tak pernah senang dengan yang kamu punyai saat ini hingga kamu berasa selalu harus beli barang baru yang trend waktu itu.

Selanjutnya, factor ke-2 yakni factor external. Saat beberapa orang di sekitar kamu mempunyai satu barang keluaran terkini, bukan mustahil ini akan memunculkan kemauan kamu untuk mempunyai barang itu juga. Penekanan sosial ini juga menggerakkan kamu untuk berperangai konsumtif.

Hayo, siapakah yang masih memiliki sifat semacam ini?

Baca Juga  Mematuhi Aturan Memakai Cincin dalam Islam

Ketidaksamaan Style Hidup Konsumtif dan Hedonisme

Pola hidup konsumtif ini cukup kerap disalah definisikan sebagai hedonisme. Pada umumnya, ke-2 hal itu memang lumayan serupa. Tapi, bila disaksikan dari maknanya, konsumtif dan hedonisme sebagai dua hal yang lain.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, hedonisme sebagai penglihatan hidup yang memandang jika kepuasan atau kesenangan secara materi sebagai salah satu arah khusus hidup.

Ketidaksamaan pola hidup konsumtif dan hedonisme ialah hedonisme sebagai satu penglihatan hidup dan pola hidup konsumtif sebagai perlakuan yang sudah dilakukan saat kamu berdasar dan berpedoman penglihatan itu . Maka, orang yang hedonis dapat ditegaskan jika mereka mempunyai karakter yang konsumtif.

Contoh Style Hidup Konsumtif

Sudah pernahkah kamu beli beragam jenis barang karena hanya barang itu lucu atau sekedar hanya ingin tanpa memerhatikan nilai buat barang itu? Bila iya, kamu barusan berperangai konsumtif, lho!

Pembelian barang ini juga umumnya akan usai percuma, karena sering jika barang yang dibeli ini tidak mempunyai peranan yang diperlukan dan cuman usai jadi pajangan saja.

Pemicu Style Hidup Konsumtif

Hukum karena karena sebagai hal yang mutlak dalam kehidupan. Pola hidup konsumtif juga pasti mempunyai karena dan karena. Salah satunya pemicu pola hidup konsumtif yakni saat kamu mempunyai rasa gengsi yang tinggi.

Rasa gengsi ini juga yang pada akhirnya akan menggerakkan kamu untuk memiliki sifat konsumtif supaya kamu bisa kelihatan sanggup dalam pemikiran orang lain.

Pembelian terlalu berlebih atau sikap konsumtif yang didasarkan rasa gengsi ini cuman dilaksanakan untuk mendapatkan pernyataan dan membuat seseorang berkesan. Ini sudah pasti bukan karakter yang bagus untuk dipunyai.

Sebab Style Hidup Konsumtif

Baca Juga  Cara Mudah Membuat Eyeliner Di Rumah

Sesudah mengulas mengenai Sebab, saat ini kita akan mengulas Sebab. Karena atau imbas pola hidup konsumtif ini akan punya pengaruh pada keadaan keuangan kamu.

sebab, bila karakter konsumtif menjadi rutinitas, karakter boros juga tidak bisa dijauhi. Pemborosan ini akan mempengaruhi kesehatan keuangan kamu dan kamu tidak bisa menghindar menurunnya keadaan keuangan kamu.

Bila keadaan keuanganmu menurun, karena itu daya membeli kamu akan menyusut secara periodik, sementara tingkat keperluan bertambah seiring waktu berjalan. Karena itu, bijaknya bila kamu sedapat mungkin untuk waspada dan menghindar karakter konsumtif ini.

Langkah Menghindar Karakter Konsumtif

Sesudah ketahui imbas negatif dari karakter konsumtif, pasti kita semuanya wajib sedapat mungkin untuk menghindariinya. Langkah yang bisa kamu kerjakan untuk menghindar karakter konsumtif ini dengan mengurus keuangan kamu dengan arif. Bagaimana? Baca di bawah ini, ya!

Buat bujet pengeluaran bulanan dengan tentukan fokus keperluan kamu. Menjadikan bujet ini sebagai dasar supaya kamu tidak overspend pada beberapa hal yang tidak penting.
Distribusikan uang kamu pada produk asuransi dan investasi. Asuransi dan investasi sebagai tabungan yang bisa berguna untuk kamu di masa datang. Dan dengan mempunyai asuransi, kamu akan memperoleh perlindungan dari risiko yang bisa setiap saat menerpa kamu.

Buang jauh rasa gengsi yang kamu punyai. Berikan pertimbangan jika kamu tidak selalu harus punyai apa yang seseorang punyai. Hiduplah dengan arif dan urus keuanganmu dengan teliti tak perlu menyaksikan seseorang. Bila kamu berasa jika beberapa orang di sekitar kamu bawa dampak jelek, kamu harus cari lingkaran persahabatan baru yang lebih positif.
Itu keterangan mengenai pemahaman, beberapa ciri, contoh, pemicu, imbas, dan panduan untuk menghindar sikap konsumtif.

Baca Juga  Menu Makanan Ikan Patin yang Bisa Disajikan untuk Anak

Kamu harus bisa mengelola keuangan dengan arif dan jauhi pola hidup konsumtif supaya kamu bisa capai kebebasan keuangan.