Google Arts & Culture dan NASA telah bermitra untuk membuat model 3D tata surya, yang memungkinkan pengguna untuk melihat planet dalam augmented reality di perangkat seluler mereka. Baru-baru ini, Google telah memasuki metaverse dengan beberapa proyek AR dan VR. Sementara beberapa proyek metaverse ini sedang diluncurkan sekarang, banyak yang masih dalam pengembangan.
NASA juga dianggap sebagai pemimpin dalam pengembangan teknologi baru sepanjang sejarah baru-baru ini. Fokus utama NASA ketika mengembangkan teknologi biasanya adalah bagaimana memahami dan menjelajahi ruang angkasa dengan lebih baik. Untuk pertama kalinya dalam lebih dari 50 tahun, NASA telah membuat rencana untuk pendaratan di bulan lagi dengan misi Artemis.
NASA dan Google bersama-sama mengembangkan galeri online yang memungkinkan pengguna menjelajahi tata surya. Lebih dari 60 model 3D bulan, planet, dan pesawat ruang angkasa tersedia bagi pengguna untuk berinteraksi dan mempelajari lebih lanjut tentang mereka secara langsung melalui fungsi pencarian Google di desktop atau perangkat seluler. Untuk melihat model dalam augmented reality, pengguna dapat mencari topik menggunakan Google. Misalnya, mencari “bulan” atau “Jupiter” akan memunculkan tombol “Tampilan 3D” di atas hasil pencarian. Pengguna kemudian dapat memilih “Lihat di Ruang Anda” untuk menempatkan dan berinteraksi dengan model AR.
Rasakan tata surya di ponsel Anda
Aplikasi Google khusus mungkin diperlukan untuk melihat model 3D versi AR, tetapi fitur ini didukung di perangkat Android dan iOS. Setelah aplikasi dipasang, fungsionalitas AR juga didukung di Google Chrome dan tidak perlu ditampilkan di aplikasi Google secara langsung. Meskipun ada beberapa langkah tambahan yang diperlukan untuk mengaktifkan fungsionalitas AR, fitur ini telah tersedia secara luas dengan integrasi hasil pencarian Google.
Dengan pesaing seperti Meta, Apple, dan Snapchat menuju masa depan augmented reality, penting bagi Google untuk tetap kompetitif dengan pengembangan AR dan VR-nya. Kemitraan dengan inovator teknologi seperti NASA melegitimasi posisi Google di metaverse. Proyek ini memberikan gambaran sekilas tentang bagaimana teknologi augmented reality dapat memberikan kemampuan pembelajaran interaktif bagi pengguna, serta pratinjau jenis interaksi imersif yang mungkin dapat disediakan Google untuk pengalaman augmented reality dan virtual reality di masa mendatang.